ARTICLE AD BOX

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan India mungkin akan dikenakan tarif impor 20-25 persen. Namun, kesepakatan akhir belum ditetapkan karena dua negara tersebut masih terus negosiasi dagang hingga sebelum batas waktu 1 Agustus.
AS dan India sedang mengupayakan kesepakatan tarif di bawah 20 persen, meskipun pemerintahan Modi menolak tuntutan untuk membuka sektor pertanian dan susu.
"India memang teman baik, tetapi India pada dasarnya mengenakan tarif lebih tinggi daripada hampir semua negara lain," kata Trump di atas Air Force One saat kembali ke Washington setelah kunjungan lima hari ke Skotlandia dikutip dari Bloomberg, Rabu (30/7).
Tarif 20 persen atau lebih akan mengecewakan India yang selama ini menginginkan kesepakatan lebih baik daripada tarif 19 persen seperti yang diberikan Trump kepada Indonesia dan Filipina.
Meskipun pemerintahan India telah menyatakan optimisme akan tercapainya kesepakatan, hubunganya dengan AS sempat mengalami gejolak dalam beberapa bulan terakhir.
Pernyataan Trump bahwa ancaman perdagangannya mendorong India dan Pakistan untuk mencapai gencatan senjata pada bulan April, membuat marah para pejabat di New Delhi.
Perwakilan dagang AS Jamieson Greer menyebutkan bahwa negosiasi dengan India masih berlanjut untuk mengukur kesediaan negara tersebut membuka pasar domestiknya terhadap produk ekspor Amerika. Sebelumnya, New Delhi bersiap menghadapi tarif yang lebih tinggi, antara 20 hingga 25 persen.
Seorang pejabat yang meminta tidak disebutkan namanya karena diskusi bersifat tertutup mengungka...