ARTICLE AD BOX

Biasanya setelah makan, rasa kantuk datang dan kita pun tergoda untuk langsung rebahan. Apalagi sehabis makan siang di tengah jadwal yang padat, rebahan terasa jadi pilihan paling nyaman. Tapi ternyata, kebiasaan ini kurang baik untuk kesehatan, lho.
Tanpa disadari, apa yang kita lakukan setelah makan dapat berperan besar dalam proses pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk memilih aktivitas yang bisa membantu kerja sistem pencernaan, bukan malah menghambatnya.
Salah satu aktivitas ringan yang sempat ramai dibicarakan adalah tren “fart walk”. Tren yang yang viral di media sosial ini dipopulerkan oleh Mairlyn Smith, penulis buku Peace, Love & Fibre. Mengutip Food & Wine, Smith menyebut bahwa fart walk alias jalan kaki setelah makan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari membantu mengatur gula darah hingga menurunkan risiko diabetes. Tapi, benarkah klaim ini?
Beberapa ahli sepakat bahwa jalan kaki setelah makan bisa memberikan manfaat nyata bagi sistem pencernaan. Ali Chappell, PhD, RD, ahli gizi sekaligus spesialis endokrinologi reproduksi, mengatakan bahwa berjalan kaki selama 10 hingga 15 menit setelah makan dapat membantu melepaskan gas dari saluran pencernaan.
Hal ini juga diperkuat oleh temuan dalam jurnal Gastroenterology and Hepatology From Bed to Bench yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan setelah makan efektif meredakan gejala seperti sendawa dan perut kembung.
Senada dengan temuan tersebut, ahli gizi Vandana Sheth, RDN, menjelaskan bahwa gerakan ringan setelah makan mampu merangsang pergerakan usus yang membantu meng...