Investasi Industri Tembakau Rp 5,2 T dalam 3 Tahun, Serap Ribuan Tenaga Kerja

2 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Pekerja melinting rokok sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok di Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto Pekerja melinting rokok sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok di Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto

Industri Hasil Tembakau (IHT) dinilai menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Selain kontribusi terhadap penerimaan negara, juga terhadap penyerapan tenaga kerja.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan pada periode 2022 hingga semester I 2025, nilai investasi dari Industri Hasil Tembakau mencapai Rp 5,2 triliun.

"Penciptaan lapangan kerja langsung sekitar 5.000 orang," kata Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam pembukaan Specialty Indonesia di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan pada Senin (4/8).

Faisol mengatakan IHT juga dianggap sebagai industri yang telah menjalankan proses hilirisasi secara menyeluruh dengan rantai pasok terintegrasi dari hulu hingga hilir.

"Hampir seluruh produksinya menggunakan bahan baku dari sumber daya alam dalam negeri," katanya.

 ANTARA/M Risyal HidayatPegawai pabrik rokok melakukan produksi manual. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

Kemenperin mencatat saat ini 99,65 persen produksi tembakau sebesar 234.139 ton diproduksi dari perkebunan rakyat dan 99,18 persen cengkeh atau 137.568 ton juga diproduksi perkebunan rakyat.

Menurut Faisol, nilai ekspor Industri Hasil Tembakau (IHT) cenderung terus mengalami peni...

Baca Selengkapnya