Ilmuwan di China Sukses Deteksi Parkinson Pakai AI dan Kotoran Telinga

4 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 Melly Meiliani/kumparanIlustrasi membersihkan telinga. Foto: Melly Meiliani/kumparan

Tahukah kamu, kotoran telinga bisa jadi satu indikator penanda seseorang terkena parkinson atau tidak? Sebuah studi baru menemukan bahwa senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic compound/VOC) dalam kotoran telinga ini, dapat membawa sinyal kimiawi penyakit parkinson.

Penelitian ini memperkuat studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa penyakit Parkinson bisa mempengaruhi bau badan seseorang melalui perubahan sebum. Ini adalah zat berminyak yang secara alami melembabkan rambut dan kulit manusia.

Studi lama itu kurang bisa diandalkan karena analisis sebum kulit terhadap paparannya pada udara dan lingkungan eksternal kurang bisa diandalkan untuk pengujian klinis.

"Diagnosis dan intervensi dini sangat penting untuk pengobatan penyakit Parkinson," tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan dilansir Science Alert.

"Studi ini mengusulkan model diagnostik... yang menganalisis VOC dari sekresi saluran telinga."

Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif progresif yang memengaruhi sistem saraf pusat, di area otak yang mengatur gerakan tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya produksi dopamin akibat kerusakan sel saraf di substantia nigra, sehingga menyebabkan gejala seperti tremor, kekakuan otot, gerakan melambat (bradikinesia), dan gangguan keseimbangan.

Kenapa ilmuwan begitu fokus pada VOC dari kotoran telinga? Mereka berhipotesis sinyal halus untuk penyakit Parkinson dapat muncul di telinga. VOC dapat berubah-ubah tergantung pada beberapa kondisi seperti peradangan, stres sel, dan neurodegenerasi di otak.

Para peneliti mengambil sampel kotoran dari liang telinga dari 209 peserta studi. 108 di antar...

Baca Selengkapnya