IBC Optimistis Pabrik Baterai Karawang Jadi Hub ASEAN, Sasar Pasar AS dan India

4 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 ShutterstockIlustrasi Pabrik. Foto: Shutterstock

PT Industri Baterai Indonesia (IBC) memastikan pabrik sel baterai lithium yang tengah dibangun di Karawang, Jawa Barat, menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik (EV) dan sistem penyimpanan energi (Battery Energy Storage System/BESS) untuk kawasan Asia Tenggara, bahkan menjangkau pasar Amerika Serikat (AS) dan India.

Direktur Hubungan Kelembagaan IBC, Reynaldi Istanto, mengatakan pabrik tersebut merupakan hasil kerja sama antara IBC dan dua mitra asal Tiongkok, Brunp dan Lygend (CBL), anak usaha dari raksasa baterai dunia Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Groundbreaking proyek ini telah dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 29 Juni 2025 lalu.

"Jadi ini diproduksi dalam negeri, tapi kapasitasnya akan meningkat sehingga bukan hanya melayani market Indonesia, tapi juga Asia Tenggara, bahkan akan menjangkau market Amerika, dan India," ujar Reynaldi dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (5/7).

Pada tahap pertama, pabrik dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 6,9 GWh, yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan regional.

Ke depan, kapasitas tersebut akan ditingkatkan hingga 15 GWh, cukup untuk memproduksi baterai bagi 200 ribu hingga 300 ribu unit kendaraan listrik.

"Kapasitas ini dirancang untuk terus tumbuh agar mampu bersaing di pasar global," ucap Rey yang kini berusia 29 tahun.

Reynaldi menyebutkan, pembangunan fasilitas tersebut ditargetkan rampung pada kuartal ketiga 2026 dan langsung dilanjutkan dengan uji coba produksi. Targetnya, pabrik dapat mulai beroperasi penuh pada 2027.

"Kita targetkan uji coba produksi langsung berjalan usai konstruksi selesai agar percepatan operasional bisa dilakukan," jelas Rey.

Proyek pabrik sel baterai ini...

Baca Selengkapnya