Hasil Autopsi Juliana Pendaki Rinjani: Luka di Sekujur Tubuh karena Jatuh

4 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Instagram/@resgatejulianamarinsJuliana Marins, WN Brasil yang jatuh di Rinjani. Foto: Instagram/@resgatejulianamarins

Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) sudah selesai mengautopsi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (perempuan, 27 tahun), yang terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (21/6).

Hasil autopsi menyimpulkan Juliana tewas disebabkan jatuh dan mengakibatkan luka pada sekujur tubuhnya hingga mengalami patah tulang dan kerusakan organ dalam serta pendarahan hebat.

"Dapat menyimpulkan bahwa sebab kematian itu adalah karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan organ-organ dalam dan pendarahan," kata Spesialis Forensik RSBM, dr. Alit IB, Jumat (27/6).

"Jadi benda tumpul itu adalah semua benda yang permukaannya relatif rata dan kemudian padat. Dan kebanyakan adalah luka lecet geser. Itu artinya tubuh korban tergeser dengan benda-benda tumpul tersebut," lanjutnya.

Luka Lecet Geser

 Denita BR Matondang/kumparanSpesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara, dr. Alit IB, menjelaskan soal hasil autopsi Juliana Marins pendaki Gunung Rinjani. Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Adapun rincian luka-luka itu adalah luka lecet akibat tergeser, luka ringan pada bagian kepala, patah tulang pada bagian dada, tulang punggung dan paha.

Luka paling parah terdapat pada area dada dan tulang punggung. Pendarahan paling banyak ditemukan pada bagian perut dan dada.

"Kalau kita lihat pola lukanya lecet geser sesuai dengan pola luka jatuh. Tersebar di daerah tubuh banyak ditemukan di punggung dan anggota gerak atas dan bawah bagian kepala ada. Yang di punggung paling parah karena ter...

Baca Selengkapnya