ARTICLE AD BOX

Harga minyak mentah turun ke level terendah pada penutupan perdagangan Senin (4/8) setelah OPEC+ menyetujui peningkatan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari (bpd) pada bulan September 2025.
Hal ini menambah kekhawatiran kelebihan pasokan setelah data AS menunjukkan permintaan bahan bakar yang tidak bersemangat di negara konsumen teratas.
Mengutip Reuters pada Selasa (5/8) minyak mentah Brent turun 91 sen atau 1,3 persen menetap di USD 68,76 per barel.
West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada USD 66,29 per barel, turun sebesar USD 1,04 atau 1,5 persen.
Kedua kontrak tersebut diselesaikan pada titik terendah dalam seminggu terakhir, setelah menurun mendekati 3 persen pada hari Jumat lalu.
"OPEC+ mempertahankan sejumlah besar kapasitas produksi cadangan, dan pasar sekarang mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah grup tersebut akan memanfaatkannya," kata analis StoneX, Alex Hodes.
CPO
Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terpantau mengalami kenaikan pada penutupan hari Senin (4/8). Berdasarkan situs Barchart, harga CPO untuk kontrak Oktober 2025 naik 0,74 persen menjadi MYR 4.218 per ton.
Batu Bara
Selain itu harga batu bara juga terpantau naik. Berdasarkan situs Tradingeconomics, harga batu bara naik tipis 0,04 persen ke level USD 114,95 per ton.
Batubara termal berjangka dari Pelabuhan Newcastle naik menjadi USD 115 per ton, tertinggi dalam enam bulan, karena Tiongkok bertujuan untuk memerangi kelebihan pasokan di berbagai industri.
Beijing mencatat akan menutup tambang yang menghasilkan batu...