Harga Minyak Naik Imbas Iran Tangguhkan Kerja Sama dengan Pengawas Nuklir PBB

6 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Maxar Technologies/Handout via REUTERSCitra satelit menunjukkan fasilitas Piranshahr di Iran dalam gambar selebaran tertanggal 22 Mei 2025. Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Harga minyak mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Rabu (2/7). Kenaikan terjadi karena Iran menangguhkan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (3/7) harga minyak mentah Brent ditutup USD 2,00 lebih tinggi atau naik 3 persen menjadi USD 69,11 per barel. Sementara itu, minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) juga naik USD 2,00, atau naik 3,1 persen menjadi USD 67,45 per barel.

Saat ini, Iran sudah memberlakukan undang-undang yang menetapkan bahwa setiap inspeksi terhadap situs nuklirnya oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) harus mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Teheran. Iran menuduh IAEA berpihak pada negara-negara Barat dan memberikan pembenaran atas serangan udara Israel.

"Pasar memperkirakan sejumlah premi risiko geopolitik dari tindakan Iran terhadap IAEA. Namun ini tentang sentimen, tidak ada gangguan terhadap minyak,” kata Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS.

Harga minyak juga naik setelah ada kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Vietnam yang menetapkan tarif 20 persen pada banyak ekspor Vietnam pada negosiasi di menit-menit terakhir.

“Risk appetite tampak meningkat oleh kesepakatan tarif yang jelas antara AS dan Vietnam saat ini," kata analis di firma penasihat energi Ritterbusch and Associates.

CPO

Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) juga terpantau mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Barchart, harga CPO untuk kontrak September 2025 naik 0,42 persen menjadi MYR 4.079 per ton.

Batu Bara

Selain itu harga ...

Baca Selengkapnya