ARTICLE AD BOX

Hamas menyatakan siap berkoordinasi dengan Palang Merah untuk mendistribusikan bantuan kepada sandera yang ditahan di Gaza, hanya jika Israel memenuhi sejumlah persyaratan.
Dikutip dari Reuters, Senin (4/8), Hamas mengatakan setiap koordinasi dengan Palang Merah bergantung pada keputusan Israel: secara permanen membuka koridor kemanusiaan dan menghentikan serangan udara selama penyaluran bantuan ke Gaza.
Hamas dalam beberapa hari terakhir merilis video yang memperlihatkan dua sandera asal Israel, Evyatar David dan Rom Braslavski, dalam kondisi lemah dan malnutrisi. Dalam salah satu video, sandera bernama David terlihat sedang menggali sebuah lubang yang dia sebut sebagai makamnya sendiri.
Pengungkapan kondisi sandera Israel di Gaza itu menuai perhatian Barat. Prancis, Jerman, Inggris, dan AS menyatakan kemarahannya atas kondisi sandera itu, dan Kemlu Israel mengumumkan Dewan Keamanan PBB akan menggelar sesi khusus pada Selasa (5/8) untuk membicarakan situasi sandera di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan telah meminta Palang Merah untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para sandera.
Sementara itu, Forum Keluarga Sandera menyebut Hamas telah menahan orang-orang tak bersalah dalam kondisi yang mustahil selama lebih dari 660 hari. Mereka juga meminta agar anggota keluarga yang masih ditahan Hamas agar segera dibebaskan.
"Sampai mereka dibebaskan, H...