Haji Dadakan: Panggilan Tak Terduga

2 minggu yang lalu 12
ARTICLE AD BOX
 Dok. IstimewaHaji dadakan. Foto: Dok. Istimewa

Setelah cukup banyak berkelana ke berbagai kota dan negara di Eropa dan di tengah kesibukan menulis disertasi sebagai mahasiswa PhD, saya mencari jeda rohani—sebuah ruang sunyi untuk menyegarkan jiwa. Sebelumnya tak pernah terlintas karena di tanah air pun kami belum pernah daftar haji atau umrah, ternyata Allah memberikan kejutan jauh lebih besar, haji.

Awalnya, saya dan istri mencari peluang umrah ke tanah suci dengan mendatangi agen perjalanan haji dan umrah komunitas Arab-Maroko, Celebrity dan komunitas Turki, Milli Gorus. Dari sisi Bahasa, sebenarnya lebih cocok dengan Celebrity yang berbahasa Arab namun dari sisi tata kelola, Milli Gorus lebih bonafid. Jadilah kami berfokus di Milli Gorus yang merupakan komunitas dan organisasi Islam asal Turki yang aktif di banyak negara Eropa, termasuk Belanda.

Di kantor Milli Gorus di daerah Amsterdam Zuid inilah kami daftar umrah namun justru diberi tawaran yang mengubah segalanya. “Anda belum berhaji yang wajib, kami masih punya slot untuk jamaah haji, mau ikut?” tawarnya. Kami berdua antara kaget, bingung sekaligus gembira karena ini bukan sekadar undangan perjalanan, ini panggilan langit.

Sekalipun bahagia, kami merasa bingung karena saya adalah mahasiswa PhD. Belum ada pengalaman orang lain yang berangkat haji saat kuliah PhD. Ada banyak pertanyaan dalam batin kami sekaligus keraguan: apakah izinnya akan keluar? Apakah logistiknya memungkinkan? Bagaimana anak-anak? Akhirnya, saya putuskan berangkat diam-diam. Bukan karena malu, tapi karena khawatir rencana ini ternyata batal dan terlanjur diketahui teman-teman. Anak-anak saya titipkan ke tetangga dekat, diaspora yang sempat punya suami orang Belanda sehingga cukup fasih Bahasa Belanda.

Di Belanda, persyaratan kesehatan untuk yang...

Baca Selengkapnya