Dedi Mulyadi: Pemimpin yang Anti-Islam Adalah yang Tidak Berpihak ke Publik

2 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Program Info A1 kumparan di Jakarta, Kamis (31/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Program Info A1 kumparan di Jakarta, Kamis (31/7/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, dituding anti terhadap Islam. Tudingan itu terutama muncul ketika Dedi Mulyadi atau yang dikenal KDM mengganti nama RSUD Al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih.

Lantas, bagaimana tanggapan KDM atas tudingan itu?

KDM menyebut sejumlah faktor yang menjadikan seseorang dapat dikategorikan anti terhadap Islam yakni tak memberi makan fakir miskin, menyakiti anak yatim, hingga melakukan tindak pidana korupsi.

"Pemimpin yang anti Islam adalah pemimpin yang tidak berpihak pada kepentingan publik," kata dia saat berbincang dengan kumparan di Info A1.

Terkait penggantian nama Al-Ihsan menjadi Welas Asih, KDM mengatakan hal itu dilakukan untuk menegaskan bahwa rumah sakit itu milik Pemprov Jabar, bukan milik yayasan ataupun perseorangan. Dengan demikian, penggantian nama tak ada kaitannya dengan agama.

"Al-Ihsan itu ada pejabat zaman itu, membuat yayasan namanya Yayasan Al-Ihsan, di mana uang untuk buat yayasannya pun pakai uang dana pemerintah, padahal yayasan. Nah, itu kan ada di putusan pengadilannya," ujar dia.

Baca Selengkapnya