CPO Salah Satu Penyumbang Kinerja Ekspor Terbesar RI, Ini Datanya

5 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTOSejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO

Kinerja ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia masih menunjukkan kontribusi signifikan terhadap neraca perdagangan hingga Mei 2025.

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, memaparkan sepanjang Januari-Mei 2025, nilai ekspor CPO mencapai USD 8,90 miliar atau sekitar Rp 144,1 triliun (kurs Rp 16.199) dengan volume sebesar 8,30 juta ton.

“Negara tujuan utama ekspor CPO Januari hingga Mei 2025 adalah Pakistan, India dan Tiongkok,” kata Pudji saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (1/7).

Jika dilihat secara bulanan, pada Mei 2025 nilai ekspor CPO tercatat USD 1,85 miliar. Nilai tersebut naik signifikan, yakni 61,50 persen secara bulanan (month-to-month).

Tren ekspor CPO dalam beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada 2020, nilai ekspor CPO tercatat sebesar USD 17,36 miliar dengan volume 25,94 juta ton. Tahun berikutnya, pada 2021, nilai ekspor naik signifikan menjadi USD 26,76 miliar, meskipun volume sedikit turun menjadi 25,62 juta ton.

Pada 2022, nilai ekspor CPO kembali meningkat menjadi USD 27,74 miliar, tetapi volume mengalami penurunan menjadi 24,99 juta ton. Memasuki 2023, nilai ekspor menurun ke USD 22,69 miliar meskipun volume naik menjadi 26,13 juta ...

Baca Selengkapnya