ARTICLE AD BOX

Perum Bulog akan mendapatkan modal Rp 22,7 triliun untuk menyerap gabah setara beras sebanyak 3 juta ton pada 2026. Angka ini tercantum dalam Buku Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026.
Pada tahun ini, suntikan dana yang diterima Bulog untuk menyerap 3 juta ton gabah hanya Rp 16,6 triliun. Dengan demikian anggaran Bulog untuk menyerap gabah setara beras sebanyak 3 juta ton mengalami kenaikan 36,74 persen.
Dalam Buku Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 dijelaskan gelontoran dana dari pemerintah tersebut disuntikkan kepada Bulog melalui dana Operator Investasi Pemerintah (OIP).
“Untuk tahun 2026, Perum Bulog menargetkan penyerapan gabah dan beras petani hingga 3 juta ton setara beras, yang pendanaannya sebagian difasilitasi melalui dana OIP pada RAPBN tahun anggaran 2026, dana OIP Perum Bulog direncanakan sebesar Rp 22.734.0 miliar,” tulis poin dalam buku tersebut.
Tujuan dan manfaat dana OIP Perum Bulog adalah untuk menyerap produksi beras dan gabah dari petani dalam negeri, khususnya di 26 wilayah dan 8 sentra produksi. Kemudian menjaga ketersediaan beras di pasar dan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP)
