ARTICLE AD BOX

Suasana Kampung Binong, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (14/6) siang nampak berbeda seperti hari biasanya. Tembok-tembok kusam yang mengelilingi kampung menjelma penuh warna. Goresan demi goresan bergambar benang rajut, yang menjadi identitas Kampung Binong, terlukis di beberapa sudut tembok.
Warga beserta komunitas penyandang disabilitas saling berkumpul untuk membuat mural. Tangan mereka terlihat lihai menggoreskan kuas ke atas tembok. Dibentuknya berbagai gambar, mulai dari kartun, olahraga Pencak Silat, dan peralatan rajut. Kampung Binong sendiri dikenal sebagai sentra dari rajutan Kota Bandung.
Selain membuat mural, warga turut berkumpul untuk membuat hasil karya dari rajutan. Di antara warga yang tengah sibuk, seorang perempuan terlihat duduk di atas kursi roda. Tangannya begitu tekun memilin benang.
Linda (63) namanya. Sejak lahir, Linda sudah memiliki kelainan pada salah satu kakinya. Merajut menjadi salah satu terapi buat Linda untuk berlari sejenak dari pikirannya.
Menjadi penyandang disabilitas daksa bukanlah takdir yang diharapkan Linda sedari awal. Ia pernah merasa putus akan tujuan hidupnya. Hingga suatu ketika, sebuah iklan dari koran mengubah kehidupannya.
