ARTICLE AD BOX

Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan laba bersih sebesar Rp 673 miliar sepanjang 2024. Angka ini tumbuh 16,3 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp 579 miliar.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan beban operasional.
"Sepanjang tahun 2024 perseroan membukukan kinerja positif dengan keberhasilan menjaga pertumbuhan pendapatan sebesar 12,9 persen, dengan tetap menjaga pertumbuhan total beban di angka 10,7 persen,” ujar Iman saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara daring, Jakarta, Rabu (25/6).
Total pendapatan BEI pada 2024 tercatat mencapai Rp 2.822 miliar, naik 12,9 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2.499 miliar.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan rata-rata nilai transaksi harian yang naik dari Rp 10,75 triliun per hari pada 2023, menjadi Rp 12,85 triliun per hari pada 2024.
“Dan tentu saja selain daripada itu kenaikan pos pendapatan dari jasa transaksi maupun jasa kliring yang tumbuh cukup baik ini, menjadi pendorong peningkatan pendapatan serta pertumbuhan dari jumlah pelanggan data feed di tahun 2024,” jelas Iman.
Di sisi lain, total beban BEI tumbuh 10,7 persen. Menurut Iman, kenaikan beban ini menjadi tantangan tersendiri, namun masih dapat tertutupi oleh pertumbuhan pendapatan.
Dari sisi neraca, aset BEI pada akhir 2024 tercatat sebesar Rp 11,18 triliun atau tumbuh 6,5 persen. Sementara itu, ekuitas naik 10,9 persen menjadi Rp 8,29 triliun.
Perusahaan juga melakukan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar...