ARTICLE AD BOX

Baterai menjadi jantung utama kendaraan listrik. Saat ini, terdapat dua baterai yang banyak digunakan di pasaran: Nickel Cobalt Manganese (NCM) dan Lithium Iron Phosphate (LFP). Kendati keduanya sama-sama termasuk baterai lithium-ion, apa perbedaan karakteristik keduanya?
Founder National Battery Research Institute (NBRI) Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini menjelaskan, masing-masing jenis baterai tersebut mengandung material yang berbeda. Baterai NCM dinilai memiliki tenaga lebih kuat.
“Kalau kita bicara power, NCM lebih kuat. Karena nikel menyerap density (kepadatan energi) lebih besar. Jadi dia tuh kapasitasnya tinggi, bisa dua kali lipat LFP. Tapi, baterai NCM lebih berat dan lebih besar dibanding LFP,” jelas Evvy di sela-sela acara Populix X Forwot Outlook Discussion, Selasa (1/7/2025).
Sementara, baterai LFP punya bobot yang lebih ringan serta masa pakai baterai lebih lama. “LFP itu bagusnya punya life cycle lebih panjang. Soal safety juga dia lebih safe. LFP cocok untuk storage energi,” imbuhnya.

Bicara jangka panjang, Evvy menjelaskan bahwa harga baterai LFP memang lebih murah di fase produksi. Namun, tidak relevan untuk didaur ulang kembali. Ini karena baterai LFP berbasis besi, sehingga jadi tak bernilai lagi jika telah digunakan.