Airlangga Sebut AS Mau Investasi di RI Meski Ada Tarif, ExxonMobil-Microsoft

4 hari yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Ajeng Dinar Ulfiana/ReutersMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Amerika Serikat (AS) masih menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia dan memiliki beberapa rencana investasi, terlepas dari kebijakan tarif impor resiprokal.

Airlangga mengatakan, AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, dengan pangsa sebesar 11,22 persen dari total ekspor, serta menempati posisi ke-5 negara asal Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia yang mencapai USD 3,7 miliar pada 2024.

"Di saat yang sama, Amerika Serikat juga komitmen untuk investasi di Indonesia, seperti contohnya ExxonMobil, dia sedang berbicara dengan Indonesia untuk membangun carbon capture and storage, nilainya USD 10 miliar," jelasnya saat konferensi pers Joint Statement AS-Indonesia, Kamis (24/7).

Selain perusahaan migas ExxonMobil, komitmen investasi juga datang dari perusahaan teknologi, Oracle, yang berencana mengguyur USD 6 miliar untuk membangun pusat data di Batam, kemudian Microsoft akan membangun infrastruktur cloud dan AI senilai USD 1,7 miliar.

Selanjutnya, Amazon Web Service (AWS) juga akan memperkuat pengembangan AI dan cloud dengan investasi USD 5 miliar. Selain itu, General Electric (GE) Healthcare, bekerja sama dengan PT Kalbe Farma, akan membuat pabrik CT Scan pertama di Jawa Barat, dengan investasi tahap awal USD 178 miliar.

"Sehingga apa yang dilakukan pemerintah dengan kerja sama dengan Amerika, adalah menjaga keseimbangan internal dan eksternal, agar neraca perdagangan terjaga, dan momentum ekonomi dan penciptaan lapangan k...

Baca Selengkapnya