Yusril soal Evakuasi Juliana di RInjani: Sulit Pakai Heli, Bukan Gunung Salju

6 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra dalam acara peluncuran laporan tahunan 2024 Ombudsman, di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra dalam acara peluncuran laporan tahunan 2024 Ombudsman, di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Pemerintah Indonesia menjelaskan alasan evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengungkap alasannya.

Ia menyebut medan Rinjani yang sulit serta cuaca ekstrem menjadi hambatan utama. Sehingga penyelamatan dengan helikopter tidak memungkinkan.

“Evakuasi telah dilakukan oleh tim SAR dibantu oleh relawan yang paham seluk-beluk sekitar Gunung Rinjani dan tidak mudah melakukan evakuasi ini karena lokasi yang tebingnya sangat curam, kemudian hutan tropis, dan angin yang bertiup kencang, ekstrem pada waktu itu,” kata Yusril dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Kumham Imipas, Jakarta Selatan, Jumat (4/7).

"Sehingga tidak ada jalan lain yang dapat dilakukan kecuali evakuasi dilakukan secara manual dan dilakukan secara vertikal ke atas," sambungnya.

Yusril menegaskan, permintaan keluarga korban agar evakuasi dilakukan dengan helikopter sulit diwujudkan.

“Jadi tidak bisa diharapkan seperti diminta oleh keluarga korban mengapa tidak dilakukan penyelamatan dengan menggunakan helikopter. Situasi Gunung Rinjani berbeda dengan Gunung Himalaya. Gunung Himalaya itu adalah daerah pegunungan bersalju, tidak banyak pohon," tuturnya.

"Berbeda dengan Gunung Rinjani yang diikuti oleh hutan tropis yan...

Baca Selengkapnya