ARTICLE AD BOX

Kasus TBC di Indonesia masih menjadi masalah serius. Bahkan jumlah penderita TBC di Tanah Air terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
"Setiap tahun sebanyak 125 ribu sumber daya manusia Indonesia meninggal dunia karena TBC. Jumlah tersebut setara dengan kita kehilangan seluruh penduduk di sebuah kota kecil setiap tahunnya," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Officer /PCO) Hariqo Wibawa Satria kepada kumparanMOM, Jumat (20/6).
"Itu berarti setiap jam lebih dari 15 orang Indonesia meninggal dunia karena TBC," imbuh Hariqo.
Jumlah ini merupakan tertinggi kedua di dunia setelah India. Ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan layanan komprehensif mulai dari skrining hingga pengobatan tuntas TBC tanpa biaya.
Hariqo mengapresiasi para kader kesehatan yang secara sukarela mendampingi pasien hingga sembuh. Menurutnya, peran kader sangat penting dan layak mendapatkan penghargaan dari pemerintah daerah.
“Kota Tangerang bisa menjadi contoh bagi 514 kabupaten/kota lainnya,” ujar dia.
Wali Kota Tangerang Sachrudin, menyampaikan keberhasilan Kota Tangerang menekan kasus TBC merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor hingga tingkat kelurahan.
Inovasi seperti Ransel TBC, Asmara TBC, bedah rumah pasien, dan edukasi sekolah, kata dia, menjadikan kota ini sebagai percontohan nasional.
Tahun 2024 tercatat lima kasus TBC per 1.000 penduduk dengan 92 persen tingkat kesembuhan dan cakupan layanan mencapai 100 persen. Sebagai upaya edukasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mendistribusikan media visual Lembar Balik TBC untuk membantu kader menyampaikan informasi secara efektif.
Seme...