Wamendagri: Politik Mahal Banyak Dimensinya, Tak Sesederhana Balik Dipilih DPRD

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Wamendagri, Bima Arya, berbicara kepada wartawan terkait empat pulau yang menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (16/6/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanWamendagri, Bima Arya, berbicara kepada wartawan terkait empat pulau yang menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (16/6/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menilai usulan kepala daerah dipilih oleh DPRD karena alasan biaya politik yang mahal perlu dikaji secara utuh dan menyeluruh.

Menurutnya, biaya politik yang mahal itu bisa terjadi dengan dipengaruhi oleh banyak faktor.

”Jangan sampai kita sederhanakan bahwa ini politiknya mahal. Ya sudah kembali ke DPRD, kan tidak seperti itu. Politik mahal itu dimensinya banyak sekali,” kata Bima saat hadir sebagai narasumber acara diskusi yang digelar oleh Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia (PSHTN UI) secara virtual pada Minggu (27/7).

Pekerja mengangkat kotak suara saat pendistribusian logistik pemungutan suara ulang (PSU) di gudang logistik KPU Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur, Kamis (17/4/2025). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTOPekerja mengangkat kotak suara saat pendistribusian logistik pemungutan suara ulang (PSU) di gudang logistik KPU Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur, Kamis (17/4/2025). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Tak cuma saat pemilihan berlangsung. Bima menilai, belum maksimalnya fungsi dan peran parpol juga jadi penyebab biaya politik tinggi.

“Membuat partai politik ini menjalankan f...

Baca Selengkapnya