Wamen ESDM Respons Harga Minyak Melonjak 9 Persen Imbas Israel Serang Iran

2 minggu yang lalu 9
ARTICLE AD BOX
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung di kantornya, Jumat (13/6/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparanWakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung di kantornya, Jumat (13/6/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menanggapi lonjakan harga minyak dunia yang terjadi usai serangan Israel terhadap Iran pada jumat pagi tadi pukul 07.40 WIB.

Yuliot menyebut pemerintah terus berupaya menjaga ketahanan energi nasional dengan meningkatkan produksi migas dalam negeri dan mempercepat pengembangan energi terbarukan.

“Jadi ya kan kita ada ketahanan energi, jadi kita mengusahakan ada peningkatan produksi migas di dalam negeri,” kata Yuliot saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (13/6).

Yuliot menjelaskan produksi minyak mentah nasional menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, produksi berada di kisaran 560 hingga 570 ribu barel per hari, namun kini telah menembus angka rata-rata lebih dari 600 ribu barel per hari.

"Dan dari bulan ini sudah di atas 610 ribu barel," lanjutnya.

Terkait potensi peningkatan beban impor minyak, Yuliot menekankan pemerintah sudah menyiapkan langkah pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM), termasuk melalui program energi terbarukan.

 AzmanMD/ShutterstockIlustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: AzmanMD/Shutterstock

Dia juga menyampaikan konsumsi BBM untuk pembangkit listrik mulai dikurangi dengan percepatan pembangunan pembangkit energi bersih, seperti panas bumi.

Dalam waktu dekat bakal ada empat pemba...

Baca Selengkapnya