Trump Minta Kedubesnya Tak Kritik Pemilu Negara Lain, Kecuali Ada Kepentingan AS

3 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Model topi "Make America Great Again" yang rusak tergeletak di aspal  saat orang-orang berkumpul di Black Lives Matter Plaza di Washington, AS, Selasa (3/11). Foto: HANNAH MCKAY/REUTERSModel topi "Make America Great Again" yang rusak tergeletak di aspal saat orang-orang berkumpul di Black Lives Matter Plaza di Washington, AS, Selasa (3/11). Foto: HANNAH MCKAY/REUTERS

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melarang kedubes dan konsulatnya di seluruh dunia untuk mengkritik pemilu yang berlangsung di negara lain, kecuali terdapat kepentingan Negeri Paman Sam terdampak akibat itu.

Mengutip AP pada Senin (21/7), dalam instruksi baru yang dikeluarkan pada Kamis 17 Juli lalu, Kemlu AS meminta kantor-kantor perwakilan agar menahan diri dari mengeluarkan pernyataan yang dapat menyinggung ideologi negara lain.

“Sesuai dengan penekanan pemerintah pada kedaulatan nasional, departemen akan berkomentar secara publik tentang pemilu hanya jika ada kepentingan kebijakan luar negeri AS yang jelas dan mendesak untuk melakukannya,” ujar pernyataan tersebut.

Dokumen berisi perintah ini ditandatangani oleh Menlu AS Marco Rubio. Ini merupakan perwujudan dari kebijakan yang dibawa Trump, yakni 'America First'.

“Ketika pantas untuk mengomentari pemilu di luar negeri, pesan kita harus singkat, berfokus pada ucapan selamat kepada kandidat yang menang, dan, jika sesuai, mencatat kepentingan kebijakan luar negeri bersama,” sambungnya.

Rubio pun menyatakan apabila harus berkomentar, isinya harus netral dan tidak menjatuhkan legitimasi pemilu di negara itu.

“Pesan harus menghindari opini tentang keadilan atau integritas proses pemilu, legitimasinya, atau nilai-nilai demokrasi negara yang bersangkutan,” katanya.

Sebelum Trump masuk pemerintahan, selama beberapa d...

Baca Selengkapnya