ARTICLE AD BOX

Presiden AS Donald Trump memerintahkan 2 kapal selam nuklir bergerak mendekati Rusia. Keputusan ini merupakan buntut dari saling sindir dalam media sosial antara Trump dengan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.
Mengutip AFP pada Sabtu (2/8), Trump melalui media sosialnya Truth Social mengungkapkan memerintahkan dua kapal selam nuklir ditempatkan di Rusia sebagai tanggapan pernyataan Medvedev yang dia anggap provokatif.
"Berdasarkan pernyataan yang sangat provokatif, saya "memerintahkan dua Kapal Selam Nuklir untuk ditempatkan di wilayah yang tepat, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu," kata Trump dalam unggahannya di Truth Social.
"Kata-kata sangat penting, dan seringkali dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, saya harap ini bukan salah satunya," lanjutnya.
Isi kritik mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev ke Trump
Sebelumnya, Medvedev melayangkan kritik terhadap Trump di akun Telegram pada Kamis (31/7). Dia menyinggung "'Tangan Mati' yang legendaris" -- referensi terhadap sistem otomatis yang sangat rahasia, yang diterapkan selama Perang Dingin untuk mengendalikan senjata nuklir negara itu.
Medvedev juga mengkritik keras ancaman sanksi baru Trump terhadap Rusia, menuduhnya memainkan permainan ultimatum.
"AS harus ingat bahwa Rusia adalah kekuatan yang tangguh," kata Medvedev.
Kritik Medvedev itu dibalas Trump. Dia menyebut Medvedev sebagai mantan presiden Rusia yang gagal, yang merasa dirinya masih presiden.