ARTICLE AD BOX

Gubernur Bali Wayan Koster mengaku sejumlah warga membuang sampah ke sungai akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung. Koster memaklumi perilaku ini karena warga membutuhkan waktu untuk beradaptasi mengelola sampah berbasis sumber secara mandiri.
Koster berencana meminta Satpol PP mengawasi di sungai-sungai sekitar Kota Denpasar dan Kabupaten Badung agar warga tak membuang sampah sembarangan.
"Banyak juga saya dapat laporan dari Pak Bupati Badung (Adi Arnawa) masyarakat banyak yang merespons positif TPA Suwung ditutup, dia (masyarakat) melakukan dengan caranya sendiri, tapi ada juga yang belum siap rupanya buangnya ke sungai, ada juga," kata Koster di Kantor Gubernur Bali, Selasa (12/8).
Koster mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi penanganan sampah buntut penutupan TPA Suwung, yakni Pemkot Denpasar dan Kabupaten Badung akan membangun sejumlah teba modern, TSPT dan TPS3R. Kedua pemerintah Kabupaten/kota sedang menyusun anggaran membangun teba modern-TPS3-3R.
"Di Denpasar dibuat 4.700 teba modern. TPS3R akan ditambah lagi dengan APBD perubahan. TPST yang ada akan difungsikan lagi, tapi itu semua maksimum baru menyelesaikan 500 ton sampah, sedangkan sampahnya ribuan ton," katanya.
Koster juga sedang menunggu keputusan pemerintah pusat untuk membangun tempat pengelolaan sampah berbasis teknologi insinerator di Bali. Kapasitas pengelolaan sampah dengan mesin insinerator ini sekitar 1.000 ton per hari.
Pembangunan lahan pengelolaan sampah berbasis insinerator ini rencananya akan rampung tahun 2027, dengan nilai proyek investasi sekitar Rp 2 triliunan. Koster belum mengungkapkan lokasi la...