Subsidi Energi pada 2026 Diprediksi Tembus Rp 400 Triliun Jika Tak Efisien

20 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, dalam acara Energi & Mineral Festival 2025 yang diselenggarakan Kementerian ESDM dan Investor Daily di Plataran, Jakarta, Kamis (31/7/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparanDirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, dalam acara Energi & Mineral Festival 2025 yang diselenggarakan Kementerian ESDM dan Investor Daily di Plataran, Jakarta, Kamis (31/7/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi potensi subsidi energi capai Rp 400 triliun pada 2026 apabila penggunaannya tidak efisien.

Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menekankan perlunya penggunaan energi secara efisien untuk menjaga fiskal.

"Komitmen kita terhadap pencapaian net zero emission termasuk isu terkait dengan makro ekonomi kita di mana subsidi masih terlalu tinggi dan diperkirakan pada tahun 2026 subsidi kita bisa mencapai Rp 400 triliun,” ujarnya acara Energi & Mineral Festival 2025 yang diselenggarakan Kementerian ESDM dan Investor Daily di Plataran, Jakarta, Kamis (31/7).

Dia menilai, anggaran sebesar itu mestinya bisa dialihkan ke sektor lain yang lebih produktif, maka dampaknya akan lebih bermanfaat bagi pembangunan jangka panjang.

Tri menjelaskan angka proyeksi tersebut mencakup seluruh subsidi energi, mulai dari listrik, BBM, hingga LPG.

“Kalau misalnya total subsidi itu mulai dari subsidi listrik, subsidi BBM, subsidi LPG, itu nilainya untuk tahun 2026 ke depan itu sekitar Rp 400 triliun,” ujarnya kepada wartawan.

Menurut Tri, salah satu penyebab membengkaknya subsidi adalah penyaluran yang tidak tepat sasaran, termasuk pad...

Baca Selengkapnya