Studi: 60% Daratan Bumi Berada di Luar Zona Aman Akibat 'Keruntuhan' Biosfer

2 jam yang lalu 6
ARTICLE AD BOX
 Hazem Ahmed/REUTERSTaman alami Ashaafean, cagar biosfer Libya pertama dan satu-satunya yang terdaftar di UNESCO, di Msallata, Libya. Foto: Hazem Ahmed/REUTERS

Sebuah studi terbaru dari Potsdam Institute for Climate Impact Research di Jerman dan BOKU University di Wina mengungkap temuan mencemaskan soal kondisi biosfer Bumi.

Biosfer sendiri adalah lapisan Bumi yang menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Biosfer mencakup seluruh bagian Bumi tempat adanya kehidupan, termasuk daratan, air, dan udara, serta interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Secara sederhana, biosfer dapat diartikan sebagai lapisan kehidupan di Bumi. Istilah "bios" berarti hidup, dan "sphere" berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan yang dihuni oleh makhluk hidup dan tempat mereka berinteraksi.

Riset yang dipublikasikan di jurnal One Earth ini menyoroti konsep “integritas biosfer fungsional”, yakni kemampuan dunia tumbuhan menjaga proses vital seperti siklus karbon, air, dan nitrogen.

Hasilnya mengejutkan, 60 persen daratan dunia kini berada dalam kondisi berisiko, dengan sebagian besar masuk kategori berisiko tinggi. Para peneliti menggunakan berbagai metrik untuk menilai bagaimana aktivitas manusia memengaruhi biosfer global, dan mengaitkannya dengan isu besar lain seperti hilangnya keanekaragaman hayati serta krisis iklim.

Tekanan pada Biosfer Kian Berat

Penulis utama studi, Fabian Stenzel, mengatakan peradaban manusia sangat bergantung pada biosfer, berguna untuk pangan, bahan baku, dan perlindungan iklim. Oleh karena itu, penting untuk kita mengukur beban yang ditimbulkan manusia terhadap biosfer.

Baca Selengkapnya