ARTICLE AD BOX

Saat keramas menggunakan shampo, banyak orang yang merasa kurang afdal jika busanya belum memenuhi tangannya. Nah, kamu tahu nggak busa itu tercipta dari apa?
Perlu kamu tahu, busa itu tercipta dari senyawa bernama sodium lauryl sulfate (SLS). Dikutip dari laman Chemical Safety Facts, SLS udah menjadi komponen utama shampo sejak tahun 1930-an. SLS juga sering terdapat produk pembersih lainnya, seperti pasta gigi, detergen, dan sabun mandi.
SLS menjadi bahan andalan shampo karena memiliki kemampuan membersihkan yang memuksu. SLS dapat memerangkap minyak dan kotoran di kulit kepala dengan baik agar lebih mudah luruh saat dibilas.
Meski begitu, SLS juga memiliki kekurangan yang patut diketahui. Mengutip WebMD, SLS terbukti dapat mengiritasi kulit sensitif.

Kekurangan itu yang menjadi alasan member teman kumparan Vendaa menghindari shampo SLS. “Aku prefer yang non-SLS, sih, karena kulit kepalaku sensitif. Kalau pakai yang ada SLS suka kering dan gatal,” ujarnya.
Untungnya, kini sudah banyak pilihan shampo non SLS di pasaran. Jadi, pemilik kulit kepala sensitif seperti Vendaa nggak perlu khawatir lagi terhadap kesehatan rambutnya.
Untuk mengetahui produk shampo non-SLS, Vendaa cerita bahwa ia selalu mengecek komposisi (ingredients) yang tertera pada kemasan sebelum membel...