ARTICLE AD BOX

Serangan Israel ke satu-satunya gereja Katolik di Gaza menewaskan 3 orang. Semuanya merupakan lansia dengan korban tertuanya berusia 84 tahun.
Menurut Caritas Internasionalis--lembaga amal katolik--menyebutkan ketiga korban ini tewas saat serangan itu menyasar mereka yang tengah menjalani aktivitas sehari-harinya.
"Kami berduka atas serangan terbaru ini terhadap orang-orang yang hanya berusaha bertahan hidup dan berlindung di gereja. Kematian mereka menjadi pengingat yang menyakitkan akan kondisi menyedihkan yang dialami warga sipil dan tenaga medis dalam pengepungan. Kami berduka atas nyawa yang hilang dan menyerukan semua pihak untuk menghormati kesakralan hidup dan ruang-ruang yang melindunginya," ujar Sekretaris Jenderal Caritas Internationalis, Alistair Dutton, mengutip keterangan resminya pada Jumat (18/7).
Selain lansia, menurut korban yang selamat, gereja itu juga menjadi tempat berlindung bagi anak-anak dan mereka yang terpaksa mengungsi dari serangan Israel.
"Kami terkejut dengan serangan udara Israel ini. Ini tindakan biadab dan tidak dapat dibenarkan," ujar Shadi Abu Dawoud, seorang Kristen Palestina berusia 47 tahun, mengutip Aljazeera.
Berikut rincian informasi korban yang tewas:
Saad Salameh, Laki-laki (60), petugas kebersihan gereja: tewas saat berada di halaman gereja pada saat ledakan
Fumayya Ayyad, Perempuan (84): tewas di tempat saat tengah menerima bantuan psikis di tenda psikososial Caritas Internasionalis
Najwa Abu Daoud, 69 tahun: tewas saa...