Saat Konflik Timur Tengah Memanas, Ekspor Kopi RI Belum Kena Imbas

5 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 Antara/Aji StyawanEkspor kopi meningkat. Foto: Antara/Aji Styawan

Konflik antara Iran dengan Israel menimbulkan kekhawatiran dari segi perdagangan. Terlebih muncul wacana ditutupnya Selat Hormuz, salah satu jalur dagang penting.

Menyikapi konflik ini, Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Irfan Anwar, melihat ekspor kopi ke negara-negara Teluk maupun Timur Tengah masih lancar dan belum menghadapi kendala.

“Enggak ada masalah, itu demand masih sangat besar. Baru dua minggu ini barang-barang yang di jalan ya, mungkin ada kendala sedikit, saya enggak lihat ada problem,” kata Irfan ketika dihubungi kumparan, Selasa (24/6).

Ia juga tak mengkhawatirkan adanya pembatalan pemesanan maupun pembatalan pengiriman. Sampai saat ini, Irfan menjelaskan tidak ada pembatalan pemesanan maupun pengiriman ekspor kopi ke negara-negara Teluk.

“Pembatalan mana bisa di kopi, by default itu enggak bisa. Delay mungkin. Delay ya. Saya tidak melihat ada problem,” ujarnya.

Terkait ekspor, saat ini ekspor ke negara-negara teluk seperti Bahrain, Kuwait, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab masih terhitung kecil, yakni di bawah 5 persen dari total ekspor. Di kawasan Timur Tengah maupun Teluk, negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Mesir tepatnya di pelabuhan Alexandria dan UAE di pelabuhan Jebel Ali.

Irfan tak mengkhawatirkan konflik karena menurutnya pasar ekspor kopi Indonesia sangat luas. Saat ini ekspor kopi Indonesia menurut Irfan justru lebih besar ke Amerika Serikat (AS).

“Kebanyakan mereka (negara Teluk dan Timur Tengah) konsumsi robusta itu, tapi belum besar, karena kan negara konsumsi besar itu adalah Amerika, Eropa, Jepang,” ujarnya.

Terkait harga, Irfan juga melihat harga kopi Indonesi...

Baca Selengkapnya