ARTICLE AD BOX

Rusia mengumumkan pembatasan panggilan telepon WhatsApp dan Telegram. Rusia beralasan langkah itu diperlukan untuk memerangi kriminalitas.
"Untuk memerangi kriminalitas, langkah-langkah diambil untuk membatasi sebagian panggilan telepon di aplikasi pesan asing (WhatsApp dan telegram)," kata pengawas komunikasi Roskomnadzor yang dilaporkan oleh kantor berita RIA dan TASS.
"Aplikasi pesan tersebut telah menjadi layanan suara utama yang digunakan untuk penipuan dan pemerasan, serta melibatkan warga Rusia dalam kegiatan subversif dan teroris," kata Roskomnadzor lagi, dikutip dari AFP, Kamis (14/8).
Rusia ingin agar aplikasi WhatsApp dan Telegram memberikan akses data atas permintaan penegak hukum tidak hanya untuk penyelidikan penipuan, tapi juga untuk menyelidiki aktivitas yang digambarkan Rusia sebagai terorisme.
"Akses ke panggilan telepon di aplikasi pesan asing akan dipulihkan setelah mereka mulai mematuhi undang-undang Rusia," kata kementerian digital Rusia.
Sementara itu, Telegram mengatakan pihaknya secara aktif menindak penyalahgunaan yang dilakukan di platform-nya, termasuk ajakan sabotase, kekerasan, dan penipuan.
"Dan menghapus jutaan konten berbahaya setiap hari," kata Telegram dalam pernyataan yang dikirim ke AFP.
Badan keamanan Rusia sering mengeklaim bahwa Ukraina menggunakan Telegram untuk merekrut orang atau melakukan sabotase di Rusia. Sejak meluncurkan serangan ke Ukraina, Rusia secara drastis membatasi kebebasan pers dan kebebasan berbicara daring.
"WhatsApp bersifat privat, terenskripsi ujung ke ujung, dan menentang upaya pemerintah untuk melanggar hak rakyat atas komunikasi yang am...