ARTICLE AD BOX

Konflik Iran-Israel berdampak pada melonjaknya harga minyak dunia. Hal ini mendapat respons dari berbagai pihak mulai dari pengusaha di Indonesia sampai CEO perusahaan minyak Aramco.
Pada Jumat (13/6), harga minyak mentah dunia ditutup melejit 7 persen setelah Israel dan Iran saling melancarkan serangan udara. Namun pada Senin (16/6), harga minyak turun lebih dari 1 persen.
Terkait dampaknya bagi pengusaha di Indonesia, Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengungkap konflik tersebut bisa berpengaruh pada ongkos produksi dan logistik sektor padat karya. Hal ini karena akibat dari konflik tersebut inflasi atas impor kebutuhan pokok seperti BBM bisa terjadi.
“Ini khususnya paling rentan pada sektor padat karya yang selama ini sudah struggling mempertahankan eksistensi usaha,” kata Shinta kepada kumparan.
Dengan begitu Shinta berharap agar dampak ini bisa dikendalikan oleh respons pemerintah Indonesia.
Secara keseluruhan menurutnya Indonesia tidak memiliki aktivitas ekonomi yang signifikan dan langsung dengan Israel dan Iran. Atas hal tersebut dampak yang dialami pengusaha lebih kepada bagaimana konflik tersebut mempengaruhi perekonomian global secara umum.
Respons juga datang dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dengan adanya konflik tersebut Ia menyoroti sektor energi dan iklim menjadi yang paling rentan.
"Keamanan energi masih belum dapat diakses oleh banyak pihak. Ketegangan seperti yang kita saksikan saat ini antara Iran da...