ARTICLE AD BOX

Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bisa mengatasi permasalahan sampah pada 2029. Hal itu juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Bapak Presiden minta dalam waktu segera kita berakselerasi dengan pemerintah daerah. Karena tanggung jawab sampah ini sesuai dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 itu pemerintah daerah,” kata Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq kepada wartawan usai rapat bersama Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/6).
“Sehingga segala strategi telah kita susun bersama melalui beberapa pendekatan. Mulai dari pendekatan hulu, TPS-3R (Reuse-Reduce-Recycle), TPS-T (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu), dan pendekatan hilir, Waste to Energy, maupun RDF (Refuse Derived Fuel),” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga mengungkapkan mekanisme pengelolaan sampah itu seiring juga untuk dimanfaatkan sampah sebagai energi.
“Dan tadi ada mekanisme hulu dan hilir jadi di daerah-daerah itu sudah ada yang mengerjakan dari hulu melibatkan masyarakat, ada juga yang berorientasi hilir. Nah yang hilir ini kan menumpuk tempat sampah di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir),” ungkapnya.
Dalam rapat terbatas (Ratas) itu, Prabowo juga mengundang CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi Rosan Roeslani. Rosan mengatakan, Danantara juga akan berkontribusi dalam program tersebut.
“Peranan Danantara tentunya kita untuk dalam rangka mempercepat Waste to Energy ini berkompleksi dengan daerah dan tentunya dalam kita berinvestasi kita juga mempunyai kriteria dari segi return, dari segi...