ARTICLE AD BOX

Hashim Djojohadikusumo, sebagai anggota Board of Advisors Prasasti, secara resmi meluncurkan organisasi lembaga civil society Prasasti pada acara grand launching di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Dalam sambutannya, Hashim menegaskan bahwa Prasasti hadir sebagai lembaga independen berbasis data untuk memberikan masukan objektif terkait kebijakan pemerintah.
Hashim menjelaskan, selama ini pemerintah sudah memiliki sejumlah badan resmi untuk mengkaji kebijakan, seperti Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan, serta Wantimpres. Namun menurutnya, lembaga-lembaga tersebut cenderung bersifat rahasia.
“Kalau DEN saya kira tugasnya akan lebih banyak rahasia, confidential. Tidak dibuka untuk pengumuman dan sebagainya. Terus ada Wantimpres, Wantimpres juga bersifat confidential dan rahasia. Kalau kita Prasasti kita lebih fleksibel. Kita sampaikan apa yang kita anggap yang salah dan yang benar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Prasasti akan menjadi lembaga yang fleksibel dalam menyampaikan penilaian terhadap kebijakan pemerintah, dengan kajian berbasis sains dan data.
“Kalau kita lihat pemerintah bersalah atau keliru, ya kita harus terus terang, kita harus jujur kepada diri kita sendiri,” tegasnya.
Selain itu, Hashim menyoroti pentingnya upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara, yang menurutnya stagnan selama lebih dari satu dekade.