Potret Kesenjangan di Balik Kecelakaan Maut Mahasiswa UGM

3 minggu yang lalu 11
ARTICLE AD BOX

Sabtu (24/5) pagi, Meiliana (48) mengingatkan Argo Ericko Achfandi, anak sulungnya yang tengah merantau kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), agar tak lupa menunaikan salat subuh. Namun Argo tak pernah membalas pesan terakhir sang ibunda.

Meli justru diberitahu anaknya tengah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY oleh pihak RS. Ibunda tak mendapat penjelasan bahwa Argo sudah meninggal imbas kecelakaan pukul 01.00 WIB dinihari di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta.

Meski begitu, sebagai ibu yang melahirkan dan membesarkannya 19 tahun belakangan, Meli punya feeling kuat ada sesuatu buruk terjadi pada anaknya. Perasaan itu terbukti setelah ambulans dari RS Bhayangkara tiba di rumahnya di Cilodong, Depok, malam hari setelah isya, membawa serta Argo yang sudah tak bernyawa.

“Ibunya kemudian tidak membuka jenazah, tidak ada keberanian secara mental saya kira itu yang terjadi,” kata pengacara keluarga Argo, Wasingatu Zakiyah, kepada kumparan, Sabtu (31/5).

Karangan bunga berisi ucapan belasungkawa membanjiri halaman hingga area luar rumah Argo Ericko Achfandi yang ada di kawasan Kalibaru, Cilodong, Depok, Sabtu (31/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanKarangan bunga berisi ucapan belasungkawa membanjiri halaman hingga area luar rumah Argo Ericko Achfandi yang ada di kawasan Kalibaru, Cilodong, Depok, Sabtu (31/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Meli, seorang ibu tunggal yang ditinggal wafat suaminya 11 tahun lalu, kini hanya bisa merawat ingatan baik tentang Argo. Mulai dari cita-citanya menjadi seorang pengacara perusahaan (corporate lawyer) hingga melanjutkan S2 ke luar negeri dengan beasiswa LPDP.

Namun harapan-harapan Argo yang dirajut dengan tabah tanpa figur ayah itu ...

Baca Selengkapnya