ARTICLE AD BOX

Dua mahasiswa berinisial KV (23 tahun) dan RA (23) mengaku menjadi korban pemerasan yang diduga oleh anggota Polsek Tandes berinisial H berpangkat bripka. Peristiwa itu terjadi di kawasan Pondok Candra, Sidoarjo, pada Kamis (19/6) sekitar pukul 22.00 WIB.
Ayah KV, Jumadi, menyampaikan ketika itu anaknya baru saja pulang dari acara pernikahan temannya naik mobil di daerah Krian, Sidoarjo.
Saat perjalanan pulang, ada pengendara motor menyenggol mobil RA dan KV, tepatnya di dekat exit tol Tambak Sumur.
"Keluar dari exit Tambak Sumur anak saya berdua dengan teman kuliahnya itu mobilnya sengaja disenggol atau benar-benar disenggol sepeda motor," kata Jumadi saat dikonfirmasi, Selasa (24/6).
"Mobil anak saya nabrak pelan dari samping. Enggak ada yang luka, sudah saling minta maaf, dan masalah selesai," tambahnya.
Langsung Gertak
Setelah itu, RA dan KV berhenti di pinggir jalan berniat mengecek kondisi mobilnya. Tiba-tiba, ada dua orang yang mendatanginya. Satu orang berseragam polisi berpangkat bripka dan satunya berpakaian sipil.
Dua orang itu lalu mengancam korban dan menuturkan telah melakukan kesalahan namun tanpa ada penjelasan yang pasti.
"Tahu-tahu ada dua orang yang satu seragam polisi yang satu (pakaian) preman naik motor, langsung main gertak-gertak, 'Kamu bermasalah!' dan lain-lain, gitu kan," katanya.
Minta Duit
Selanjutnya, Bripka H masuk ke mobil dan memaksa RA duduk di kursi samping kemudi. Sementara, KV dipaksa ke kursi belakang.
"Nah langsung (pelaku) menguasai mobil, ajak ke Polda. Anak saya enggak takut," kata Jumadi.
Saat perjalanan, anggota polisi itu diduga melancarkan aksi pemerasan dengan meminta uang sejumlah Rp 7-10 juta.
"Kamu ada duit b...