ARTICLE AD BOX

Manager Komunikasi PT Railink (KAI Bandara) Ayep Hanapi menuturkan pihaknya telah meminta klarifikasi terhadap petugas kereta di Stasiun Medan, Kota Medan, Sumut, yang terlibat cekcok dengan calon penumpang KA Srilelawengsa.
KA tersebut melayani rute Kualanamu – Medan – Binjai – Kuala Bingai dan dikelola PT Railink.
Aksi cekcok ini terekam dan viral di media sosial. Petugas juga dinarasikan mengejek penumpang yang ketinggalan kereta karena tak memiliki jumlah tiket sesuai peraturan.
“Manajemen juga telah memanggil petugas yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi dan berkoordinasi dengan pihak keamanan,” kata Ayep, Senin (14/7).
“Kami juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk menghindari hal serupa terjadi,” kata dia.
Meski begitu, tidak dirinci berapa jumlah petugas yang terlibat cekcok dengan penumpang tersebut.
“Nanti akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” kata Asep saat ditanyai soal sanksi terhadap petugas.
Ayep menuturkan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (13/7) di Stasiun Medan. Masalahnya terkait jumlah tiket.
“Kejadian sekitar pukul 19.30 di area peron Stasiun Medan dan melibatkan salah satu pengguna jasa yang tidak dapat menunjukkan tiket dan identitas resmi saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas,” kata dia.
“Kami sampaikan pada saat pemeriksaan tiket terdapat 4 penumpang, yakni 2 penumpang dewasa dan 2 penumpang anak, (tapi penumpang hanya) memiliki 3 tiket,” sambungnya.
Ayep menuturkan, PT Railink memiliki aturan khusus terkait penumpang anak-anak. Sehingga, para orang tua atau wali harus membeli tiket bagi anak-anak yang telah berusia tiga tahun ke atas.
Penumpang tidak diwajibkan membeli tiket bila berusia di bawah 3 tahun dan memiliki tinggi kurang...