Perang Israel-Iran Berpotensi Ganggu 20 Persen Pasokan Minyak Mentah Dunia

2 minggu yang lalu 8
ARTICLE AD BOX
Petugas pemadam kebakaran dan warga membersihkan lokasi ledakan di sebuah kompleks perumahan setelah serangan Israel di Teheran, Jumat (13/6/2025). Foto: Vahid Salemi/AP PhotoPetugas pemadam kebakaran dan warga membersihkan lokasi ledakan di sebuah kompleks perumahan setelah serangan Israel di Teheran, Jumat (13/6/2025). Foto: Vahid Salemi/AP Photo

Perang Israel dan Iran yang semakin memanas berpotensi mengganggu 20 persen pasokan minyak mentah dari kawasan Teluk Persia. Baik karena tersendatnya produksi maupun gangguan logistik.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), Hadi Ismoyo, mengatakan konflik di Timur Tengah kemungkinan menghambat jalur logistik di Selat Hormuz.

"Jelas akan menghilangkan pasokan sekitar 20 persen minyak dari kawasan teluk. Walau ada jalur alternatif di Laut Merah juga akan di ganggu Haouthi proxy Iran," jelasnya kepada kumparan, Minggu (15/6).

Oleh karena itu, dia memprediksi akan terjadi kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional, yang juga akan mengerek harga minyak mentah Indoneia (Indonesia Crude Price/ICP) yang disesuaikan setiap bulan.

"Sehingga minyak dunia akan terkerek naik secara signifikan. Otomatis karena formula ICP juga mengacu pergerakan minyak dunia, ICP juga akan naik signifikan," ungkap Hadi.

Jika eskalasi konflik terus meningkat, Hadi memperkirakan harga minyak mentah akan terus naik ke koridor kesetimbangan baru, dengan rata-rata di kisaran USD 75-85 per barel secara tahunan.

"Bahkan kalau pihak pihak terkait seperti PBB, USA, Rusia, China dan GCC (Gulf Cooperation Council) sendiri tidak bisa menghentikan perang ini maka koridor baru itupun bisa terlampaui," tutur Hadi.

Sebagai mitigasi konflik geopolitik yang selalu berdampak p...

Baca Selengkapnya