Pemerintah Target Kendaraan di RI Tak Lagi Pakai BBM Mulai 2045

2 minggu yang lalu 10
ARTICLE AD BOX
Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko IPK M. Rachmat Kaimuddin memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Darisman/kumparanDeputi Bidang Infrastruktur Kemenko IPK M. Rachmat Kaimuddin memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Darisman/kumparan

Pemerintah menargetkan seluruh kendaraan di Indonesia tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM) mulai tahun 2045. Masyarakat diharapkan sudah menggunakan kendaraan listrik pada tahun tersebut.

Deputi Bidang Koordinator Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin, mengatakan saat ini Indonesia mengekspor energi primer, sekaligus menjadi importir.

Mengutip catatan Kementerian ESDM, Rachmat menyebutkan Indonesia memproduksi sekitar 3.600 juta barel setara minyak (BOE) energi primer yang mencakup batu bara, minyak, gas, sekaligus mengekspor sekitar 2.000 juta BOE.

Sementara total pasokan atau kebutuhan energi primer yang digunakan sekitar 1.900 juta BOE. Di sisi lain, Indonesia masih mengimpor sekitar 401 juta BOE yakni mayoritas minyak sebesar 292 BOE, lalu LPG, dan batu bara.

"Bayangkan sebuah negara yang memproduksi 3.600 (juta BOE) hanya menggunakan 1.900, tetapi mengimpor 400. Mengapa kita perlu mengimpor? Menurut saya masalahnya adalah cara kita menggunakan energi, kita sebenarnya menggunakan sesuatu yang tidak kita miliki, yaitu minyak," jelas Rachmat saat sesi tematik International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, dikutip Kamis (12/6).

Baca Selengkapnya