Pemerintah Soroti Dampak EUDR ke Petani Kecil Coklat hingga Sawit

5 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Shutter StockIlustrasi kebun sawit. Foto: Shutter Stock

Pemerintah menyoroti soal kebijakan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang bisa berdampak langsung kepada petani kecil komoditas ekspor seperti cokelat, karet, kopi, hingga kelapa sawit.

Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Dida Gardera, mengatakan Indonesia menantikan respons lanjutan dari Uni Eropa terkait negosiasi Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR).

“Ya, terakhir kita menyampaikan segera pertanyaan buat mereka secara tertulis. Janjinya mereka akan menjawab secara tertulis juga,” kata Dida seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/7).

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa (EU) menggelar dialog bilateral untuk membahas EUDR pada 4 Juni 2025 di Brussel, Belgia.

Dida mengatakan, dalam pertemuan itu, Indonesia meminta klarifikasi mengenai berbagai hal terkait EUDR, mulai dari dasar hukum dan metodologi klasifikasi risiko, pengakuan terhadap sistem legalitas nasional, potensi ketidaksesuaian dengan aturan WTO, serta beban administratif terhadap petani kecil terkait kewajiban geolokasi dan pelacakan digital.

“Tentang country benchmarking, artinya kan kita mempertanyakan metodologinya. Kemudian juga ada beberapa hal, yang paling utama yang kemarin kita sampaikan itu terkait dengan smallholder,” ujar Dida.

Dia menilai upaya ini penting karena kebijakan tersebut dapat berdampak langsung kepada petani-petani kecil atau smallholders. Sebab, lebih dari 90 persen produsen kopi dan cokelat Indonesia, dikelola oleh para petani kecil.

Selain itu, Dida mengatakan Uni Eropa juga perlu melihat metode...

Baca Selengkapnya