Pemerintah Nego Kopi-Kakao RI Bebas Tarif AS, Pengusaha Diminta Ambil Peluang

1 hari yang lalu 6
ARTICLE AD BOX
 ANTARA FOTO/Wahdi SeptiawanIlustrasi biji kakao. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Kopi dan kakao masuk di antara deretan komoditas yang diusung pemerintah dalam negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS). Pemerintah meminta agar dua komoditas ini dibebaskan dari tarif impor.

Pemerintah Donald Trump saat ini menurunkan tarif untuk produk RI menjadi 19 persen. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza meminta agar pelaku usaha memanfaatkan keberhasilan yang sudah dilakukan oleh Presiden Prabowo, dalam bernegosiasi dalam menurunkan tarif impor ini.

“Kalau tidak dimanfaatkan, sayang. Saya sudah minta kepada teman-teman asosiasi harus dimanfaatkan. Toh, semua diproduksi di dalam negeri. Tinggal bagaimana pasar global merespons,” kata Faisol Riza dikutip dari Antara, Kamis (24/7).

Negosiasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo, lanjutnya, penting untuk dimanfaatkan secara bersama guna menumbuhkan industri saat ini. Hasil negosiasi ini diharapkan bisa jadi peluang yang cukup baik bagi pelaku industri yang ada di Tanah Air untuk meraih pasar yang lebih luas.

“Bagi industri ini penting, dunia industri hari ini selalu dianggap memiliki banyak peluang dan juga tantangan, 19 persen ini dapat menjadi jawaban. Memang, ekspor kita ke Amerika masih didominasi oleh industri komoditas dan ekspor di bidang tekstil dan elektronik,” ujarnya.

Kendari tarif resiprokal sebesar 19 persen telah diumumkan, masih terdapat ruang untuk negosiasi lanjutan, terutama bagi komoditas yang sangat dibutuhkan oleh AS dan tidak dapat diproduksi secara mandiri di negara tersebut.

Beberapa komoditas yang tengah diajukan untuk mendapatkan perlakuan tarif 0 persen, seperti minyak sawit mentah (CPO), kopi, kakao, hingga...

Baca Selengkapnya