Pemerintah China Geram Perang Harga EV, Siap Turun Tangan Atur Pasar

1 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Dok. BYD Ilustrasi penjualan BYD di China. Foto: Dok. BYD

Pemerintah China mulai geram melihat industri mobil listrik (EV) di dalam negeri saling banting harga. Pejabat setempat khawatir perang harga yang berlangsung berkepanjangan akan mengancam pertumbuhan ekonomi.

Disitat dari Carscoops, pemerintah sudah meminta produsen otomotif segera mengambil langkah. Mereka disebut juga sudah menyatakan siap turun tangan untuk mengendalikannya.

Presiden Xi Jinping bahkan sempat memperingatkan bahaya fenomena yang disebut “involution”, yaitu kondisi ketika perusahaan terus menggelontorkan investasi besar namun imbal hasilnya makin kecil.

 Denis Balibouse/REUTERSXi Jinping di Markas PBB, Jenewa. Foto: Denis Balibouse/REUTERS

Dikutip The Guardian, peringatan itu tak hanya menyasar sektor teknologi seperti AI dan komputasi, tetapi juga secara khusus menyinggung industri otomotif yang dinilai sudah “kebablasan” dalam perang harga.

Beberapa merek mobil di China menurunkan harga ke level yang sulit dibayangkan di pasar Barat. Contohnya BYD Seagull, EV subkompak yang dibanderol mulai 55.800 yuan atau sekitar Rp 127 juta.

Padahal, di Eropa mobil yang dijual sebagai Dolphin Surf dijual dengan harga setara 26.000 USD atau sekitar Rp 419 juta. Di Indonesia, model yang sama dijual dengan nama BYD Atto 1 dengan harga Rp 195 juta dan Rp 235 juta.

Meski BYD masih mencatat keuntungan yang sama seperti Li Auto dan Seres, sebagian besar dari sekitar 50 merek EV China lainnya justru merugi. Bahka...

Baca Selengkapnya