Peluang Rekrutmen CPNS 2026 Makin Kecil, Pemerintah Bakal Terapkan Minus Growth

1 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 indrarf/ShutterstockIlustrasi tes PPPK atau CPNS. Foto: indrarf/Shutterstock

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan sangat selektif dalam rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) atau CPNS pada tahun depan. Menurutnya, formasi ASN 2026 akan disesuaikan dengan kebutuhan, sambil memperhitungkan jumlah pegawai yang pensiun, dengan berpedoman pada kebijakan zero atau minus growth.

Zero growth adalah kebijakan penerimaan pegawai dengan jumlah yang sama dengan pegawai yang berhenti. Sementara minus growth adalah penerimaan pegawai dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai yang berhenti.

“Menghitung kebutuhan ASN tahun 2026 dengan memperhitungkan formasi pegawai yang dibutuhkan dan jumlah ASN yang pensiun, serta berpedoman pada kebijakan zero atau minus growth,” tulis Sri Mulyani dalam Buku Nota Keuangan II Tahun 2026, dikutip Minggu (17/8).

Dalam RAPBN 2026, belanja pegawai kementerian/lembaga (K/L) direncanakan mencapai Rp 356.998,8 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan kinerja, sejalan dengan capaian reformasi birokrasi masing-masing K/L.

Sri Mulyani menegaskan belanja pegawai tetap menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola birokrasi.

“Belanja Pegawai merupakan instrumen penting dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien,” tulisnya.

Ia menambahkan, kebijakan belanja pegawai 2026 juga diarahkan untuk mendorong efisiensi birokrasi. Melalui digitalisasi, melanjutkan reformasi birokrasi secara menyeluruh, dan menjaga day...

Baca Selengkapnya