Pakaian Berwarna Terang hingga Pengeras Suara Bisa Buat Hewan Kurban Stres

3 minggu yang lalu 12
ARTICLE AD BOX
Sejumlah sapi yang dijual untuk kurban jelang Idul Adha di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/ReutersSejumlah sapi yang dijual untuk kurban jelang Idul Adha di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters

Hewan kurban yang akan disembelih sebaiknya tidak dalam kondisi stres. Sebab stres dapat mempengaruhi kualitas daging hewan tersebut. Selain itu juga bisa berpengaruh pada perilaku hewan sebelum disembelih.

“Ketika hewan mengalami stres, sistem saraf simpatis akan teraktivasi sehingga pembuluh darah menyempit. Akibatnya, proses pengeluaran darah saat penyembelihan menjadi tidak sempurna. Darah yang tertinggal di dalam daging akan menurunkan kualitas daging,” kata ahli anatomi veteriner dan perilaku hewan dari IPB University Dr drh Supratikno, PAVet, dalam keterangannya, Selasa (3/6).

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.

“Tanpa asam laktat yang cukup, pH daging akan tetap tinggi dan menyebabkan daging menjadi gelap, keras, serta kering. Kondisi ini dikenal dengan istilah dark, firm, and dry meat (DFD),” tuturnya.

Dari sisi perilaku, hewan yang stres juga lebih sulit ditangani dan dapat meronta berlebihan. Kondisi ini berisiko menyebabkan memar atau bruising pada daging, yang tentu akan menurunkan nilai jual dan kualitas konsumsi.

Lalu apa saja tanda hewan kurban stres?

Dr Supratikno menyebutkan tanda-tanda stres pada hewan kurban. Beberapa indikator yang umum terlihat antara lain gelisah, air liur berlebihan, ekor terlipat masuk di antara kedua kaki belakang, mata yang terus waspada, telinga berdiri mengarah ke atas atau depan, ...

Baca Selengkapnya