Menkes Minta Kemhan Ikut Bangun RS di Daerah Rawan: Dokter Ditembak, Ditusuk

6 jam yang lalu 5
ARTICLE AD BOX
 Luthfi Humam/kumparanMenteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin (tengah), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), dan Kepala BPOM Taruna Ikrar berikan keterangan pers terkait kesepakatan kerja sama bidang pembangunan rumah sakit dan produksi obat di Kemenhan. Foto: Luthfi Humam/kumparan

Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan bekerja sama membangun rumah sakit di kabupaten/kota yang masuk daerah rawan.

Hal itu disepakati dalam nota kesepahaman antara Kemhan, Kemenkes, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Gedung Kemhan, Jakarta pada Selasa (22/7).

“Nanti TNI akan membangun rumah sakit tersebut atas biaya dan juga atas skema pembangunan dari Menteri Kesehatan. Ini ditujukan agar supaya pelaksanaan pembangunan itu bisa aman dan tercapai sesuai dengan tujuannya,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.

Sjafrie menyebut, rumah sakit tersebut nantinya tidak hanya diperuntukkan sebagai fasilitas kesehatan bagi prajurit TNI, namun terbuka untuk masyarakat. Ia juga menyebutkan, dokter maupun tenaga kesehatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) akan menjadi tenaga medis di rumah sakit yang bakal dibangun oleh Kemhan itu.

“Kita punya fakultas kedokteran dan setiap tahun kita memiliki fakultas kedokteran yang nantinya dia menjadi dokter di PMI, dan itu akan kita kontribusikan untuk mendukung rumah sakit di daerah, terutama di daerah rawan,” tuturnya.

Senada dengan Sjafrie, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pihaknya diberi tugas oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk membangun rumah sakit di daerah yang masih tertinggal dan belum memiliki akses kesehatan memadai. Ia menyebut, pembangunan di beberapa daerah memang perlu pendampingan aparat.

“Tahun depan akan ada sekitar 12-14 rumah sakit yang ha...

Baca Selengkapnya