ARTICLE AD BOX

Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al-Udeid di Qatar pada Senin (24/6) malam, sebagai bagian dari meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat. Namun, serangan tersebut disebut berhasil ditangkis sepenuhnya oleh sistem pertahanan udara AS.
Presiden Donald Trump menyebut rudal-rudal Iran “tidak efektif” dan “tidak menyebabkan kerusakan berarti”. Serangan ini menjadi sinyal terbaru dari konflik terbuka yang semakin memanas antara Teheran dan Washington di kawasan Timur Tengah.
Lantas, seperti apa pangkalan udara tersebut? Berikut penjelasannya.
Pangkalan Militer Strategis AS di Jantung Timur Tengah

Terletak sekitar 30 kilometer baratdaya dari Doha, Pangkalan Udara Al-Udeid merupakan salah satu fasilitas militer terbesar dan paling strategis milik AS di kawasan. Didirikan pada 1996, pangkalan ini menjadi pusat komando dan operasi untuk berbagai misi militer AS di seluruh Timur Tengah.
The New York Times mengatakan, Qatar telah mengeluarkan biaya sekitar USD 8 miliar (sekitar Rp 130,9 T) untuk membangun Al-Udeid pada 1996. Keberadaan militer AS di sana diketahui sejak tahun 2001.
Menurut Associated Press, sekitar 8.000 personel militer AS bertugas di pangkalan ini sejak 2022, lebih sedikit dibandingkan jumlah saat pada tahun-tahun sebelumnya. Mereka bekerja berdampingan dengan pasukan Qatar sebagai tuan rumah.
Pada puncak Perang Irak dan Afghanistan, pangkalan ini pernah mena...