ARTICLE AD BOX

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merespons persoalan makanan yang dialami jemaah haji Indonesia. Berdasarkan video yang beredar, ada jemaah yang membagikan kondisi makanan yang didapatkannya.
Dalam video tersebut, dibumbui narasi kalau makanan itu masih mentah sehingga jemaah haji tidak memakannya. Buah yang menjadi pelengkap menu juga tidak ada.
Selain itu, ada jemaah yang tidak kebagian makanan. Nasaruddin langsung turun mengecek persoalan makanan tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada 14 dan 15 Zulhijjah atau pada 10 sampai 11 Juni 2025 usai Armuzna atau puncak haji. Nasaruddin mengakui ada keterlambatan distribusi makanan.
Katering itu semestinya juga disiapkan oleh dapur penyedia makanan yang dikoordinasi oleh BPKH Limited. Ia lalu meminta agar jemaah yang tidak dapat makan bisa diganti kompensasi uang.
“Memang kemarin ada keterlambatan pengiriman makanan karena ada kasus tertentu dan kami sudah antisipasi dengan cara kita, yang tidak dapat makanan kita kasih kompensasi uang,” kata Nasaruddin di Daker Makkah, Rabu (11/6).
Jemaah haji pada fase menjelang Armuzna dan setelah Armuzna pada 14 Zulhijjah 1446 dilayani oleh BPKH Limited. Setelah itu, kembali dilayani oleh syarikah.
Temuan Timwas Haji DPR RI
Sebelumnya anggota Timwas Haji DPR RI, Satori, mengungkapkan ada dua dari 15 dapur yang gagal mendistribusikan makanan sesuai standar. Kondisi tersebut mengganggu pelayanan kepada jemaah haji Indonesia.
"Yang makanan ini, saya lihat BPKH Limited bekerja sama dengan 15 dapur. Namun dari 15 dapur ini, ada dua dapur yang gagal mengirim. Sehingga, dari target 20.000 paket makanan, hanya 10.000 yang berhasil diproduksi," ungkap Satori di Makkah, Arab Saudi, Selasa (1...