ARTICLE AD BOX

Tren penguatan rupiah terjadi pada Kamis (7/8). Per pukul 15.16 WIB kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ada di Rp 16.286.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI), Erwin Gunawan Hutapea, menjelaskan penguatan rupiah kemarin sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang regional. Pasar keuangan global mengalami risk-on terutama didorong oleh sentimen eksternal, yang positif sejalan dengan pelemahan dolar AS secara global dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
"Hal tersebut seiring dengan pelemahan data tenaga kerja AS. Pelaku pasar juga mencermati dampak dari kebijakan tarif baru AS terhadap sejumlah negara, seperti India dan Jepang," ujar Erwin kepada kumparan.
Di pasar domestik, mulai kembali masuknya aliran modal asing juga mendukung penguatan rupiah. Secara umum, fundamental domestik yang tetap terjaga, seperti inflasi yang rendah dan data Produk Domestik Bruto (PDB) yang membaik turut memperkuat persepsi positif terhadap aset rupiah.
"Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan pasar, baik global maupun domestik, dan mengambil langkah-langkah stabilisasi untuk menjaga pergerakan rupiah sejalan dengan nilai fundamentalnya dan menjaga mekanisme pasar bekerja dengan baik," kata Erwin.
