ARTICLE AD BOX

Langkah Pertamina Renewable Energy (PRNE) mencaplok 20 persen saham perusahaan energi terbarukan asal Filipina, Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), bukan sekadar ekspansi bisnis. Aksi korporasi ini jadi pintu masuk strategis menuju integrasi kawasan lewat ASEAN Power Grid lewat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Untuk mencaplok 20 persen saham CREC, Pertamina NRE menggelontorkan USD 120 juta atau setara Rp 1,96 triliun (kurs Rp 16.410 per dolar AS).
CEO PRNE John Anis mengatakan akuisisi saham minoritas ini bukan hanya soal nilai investasi, tetapi tentang memperkuat posisi Indonesia dalam konstelasi energi regional. Citicore, yang dikenal sebagai salah satu pemain utama panel suraya (solar PV) di Filipina, saat ini tengah membangun proyek-proyek dengan total kapasitas lebih dari 1 gigawatt yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
"Ada ASEAN Power Grid yang cita-citanya seperti kayak di Eropa, transmisi setiap negara bisa terkoneksi. Ini mungkin tahap awal, tapi pasti 50 tahun lagi akan terjadi. Kita harus siapkan ke sana, ini arahanya jangka panjang membuka peluang berkontribusi secara besar di ASEAN. Harus ditangkap dari sekarang," katanya dalam diskusi dengan media di Jakarta, Kamis (4/7).
ASEAN Power Grid adalah inisiatif regional untuk mengintegrasikan sistem kelistrikan antarnegara Asia Tenggara melalui koneksi jaringan transmisi. Dalam jangka panjang, proyek ini bertujuan membentuk pasar listrik regional yang memungkinkan negara-negara ASEAN ...