ARTICLE AD BOX

MANADO - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Pontowuisang Kakauhe, menyebutkan jika setiap harinya, ada sekitar 240 ton produksi sampah di ibu kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) itu.
Menurutnya, hal itu membuat tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Manado terkait penanganan sampah tersebut. Apalagi, persoalan sampah menurutnya dapat perhatian langsung dari Gubernur Sulut yang meminta agar sampah harus ditangani serius agar tak diwariskan ke generasi selanjutnya.
Menurut Pontowuisang, pemerintah kini melakukan penanganan sampah secara hulu ke hilir, di mana ada motor sampah yang akan mengangkut sampah dari rumah ke rumah, kemudian dibawa ke titik pengangkutan oleh truk, yang nantinya akan dibawa ke TPA Sumompo.
"Sampah ini jadi perhatian serius. Kita terus mengimbau agar masyarakat sadar soal menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya kembali.
Sementara itu, masyarakat juga menyoroti kinerja pemerintah dalam mengangkut sampah. Mereka menilai, semakin hari kinerja para pengangkut sampah kurang maksimal, sehingga banyak sampah yang akhirnya berserakan.
Seperti yang disampaikan oleh sejumlah warga di perumahan Griya Paniki Indah (GPI), perumahan terbesar di Sulut. Menurut mereka, sejak diambil alih oleh pemerintah, pengangkutan sampah menjadi tidak teratur dan hanya diangkut satu pekan sekali.
"Waktu masih diurus oleh pengelola perumahan, sampah diangkut setiap dua hari sekali. Tapi, semenjak dikelola oleh pemerintah, malah diangkutnya satu minggu satu kali. Jadi, sampah sudah menumpuk...