ARTICLE AD BOX

Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal baru, pada Sabtu (23/8) waktu setempat. Ini merupakan uji coba penembakan rudal yang menjadi bagian dari sistem pertahanan udara.
Mengutip media pemerintah Korut, KCNA, pada Minggu (24/8), rudal tersebut dirancang untuk menghadapi serangan udara di ketinggian rendah, termasuk drone dan rudal jelajah.
"Fitur teknologi dari dua jenis proyektil sangat cocok untuk menghancurkan berbagai target udara," sebut KCNA.
Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un, hadir langsung dalam uji coba tersebut. Akan tetapi tidak disebutkan di mana kegiatan itu berlangsung serta informasi terperinci dari jenis rudal yang ditembakkan.
Korut sendiri terakhir melakukan uji tembak rudal pada bulan Maret lalu. Rudal itu dilepaskan saat dimulainya kegiatan latihan militer gabungan tahunan antara Korsel dengan Amerika Serikat (AS).
Uji tembak ini disinyalir merupakan respons atas tembakan peringatan yang dilepaskan militer Korea Selatan pada Selasa (19/8). Korsel melepaskan tembakan peringatan setelah sejumlah tentara Korut dilaporkan mencoba menerobos Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara.
Meski Presiden Korsel Lee Jae Myung telah berulang kali menyatakan keinginan membangun kembali kepercayaan dengan Pyongyang, respons Korut tetap dingin.
"Kami telah beberapa kali mengklarifikasi bahwa kami tidak punya keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Korsel, dan pendirian serta sudut pandang ini akan ditetapkan dalam konstitusi kami di masa depan," kata Kim Yo-jong, adik Kim Jong Un, dalam pe...